Facebook coment

Cara bereaksinya obat herbal dalam tubuh

Seperti yang dijelaskan dalam artikel sebelumnya, orang yang mengonsumsi herbal untuk pertama kalinya, mungkin akan dikejutkan oleh efek dan reaksi tidak menyenangkan yang dihasilkannya.
Akibatnya, seringkali beberapa orang menyimpulkan bahwa mereka mengalami keracunan. Mari kita lihat reaksi seperti apa yang dimaksudkan dalam penjelasan berikut.
Reaksi Obat Herbal
Reaksi yang dimaksudkan di atas, biasanya akan muncul dalam bentuk yang berbeda-beda pada tiap orang. Terkadang, pada awal terapi herbal, perut Anda akan terasa seperti dikocok selama satu atau dua hari, pusing, mual, dan  sakit perut mungkin menyertainya.
Jika Anda mengalaminya, jangan khawatir! Secara umum dikatakan bahwa reaksi ini adalah efek penyesuaian tubuh, dimana tubuh menyesuaikan sistem metabolisme untuk bisa memanfaatkan pengobatan yang diberikan oleh herbal tersebut dan biasanya akan hilang setelah beberapa hari.
Selain efek penyesuaian tersebut, akan ada efek detoksifikasi, dimana tubuh mengeluarkan racun atau zat-zat berbahaya dari dalam tubuh ketika/setelah menerima pengobatan.
Reaksi yang mungkin muncul adalah batuk-batuk, pilek, demam, gatal-gatal, banyak mengeluarkan keringat, sering buang air kecil dan besar dan sekali lagi efek tersebut akan berbeda-beda pada tiap orang.
Jika Anda merasakan reaksi atau efek yang tidak menyenangkan tersebut, ketika/setelah menggunakan obat herbal, jangan menyerah dan menghentikan pengobatan yang diberikan, itu sama saja dengan menghentikan proses pengobatan dan pemulihan.
Jika Anda tidak yakin, konsultasikan dengan ahli herbal Anda dan ikuti petunjuk yang diberikan. Biasanya, ahli herbal akan menganjurkan Anda mengurangi dosis untuk meringankan efek tersebut dan memberikan waktu bagi tubuh untuk menyesuaikan diri dengan bekerjanya obat herbal.
Bagaimana Reaksi Obat Herbal Bekerja?
Seseorang yang memutuskan untuk menggunakan obat herbal sebagai pengobatan harus sabar menunggu hasilnya. Mengapa? Salah satu prinsip kerja herbal adalah reaksi obat herbal yang lambat.
Tidak seperti obat kimia yang bisa langsung bereaksi, reaksi obat herbal dan manfaatnya umumnya baru dapat dirasakan setelah beberapa minggu atau beberapa bulan penggunaan.
Hal itu disebabkan, senyawa-senyawa berkhasiat di dalam obat herbal membutuhkan waktu untuk menyatu dalam metabolisme tubuh. Berbeda dengan obat kimia yang bekerja dengan cara meredam rasa sakit dan gejalanya,  obat herbal bekerja dengan berfokus pada sumber penyebabnya.
Artinya, reaksi obat herbal bekerja dengan cara membangun dan memperbaiki keseluruhan sistem tubuh dengan memperbaiki sel dan organ-organ yang rusak.
Tak heran, dibutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk merasakan efek obat herbal dibandingkan jika kita menggunakan obat kimia. Alasan lain, kebanyakan obat herbal yang beredar di pasaran bukan berupa senyawa aktif yang diperoleh dari proses ekstraksi melainkan berasal dari bagian tanaman obat yang diiris, dikeringkan, dan dihancurkan.
Artikel berikutnya, akan membantu Anda memahami kaitan antara bentuk sajian obat herbal dengan khasiat yang dihasilkannya. Silakan kunjungi halaman Aneka Teknik Mengolah Herbal, Mana yang Tepat? untuk mendapatkan informasi berguna yang Anda butuhkan. Artikel tersebut akan membantu Anda memilih bentuk sajian obat herbal secara bijak.




 
Redesigned by : yamin aprilio
Copyright © 2011. HERBAL SEHAT MADANI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger